
Foto Khusus/Istimewa
JAKARTA, 1 Mei 2025 – Presiden RI ke-8, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat visi dan misi kepemimpinannya. Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu, mendukung, dan mengawal kinerja Kabinet Merah Putih agar senantiasa amanah dan jujur dalam melayani masyarakat. Tujuannya adalah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika dan menjadikan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa.
Pidato Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1964, yang mengenalkan Trisakti – berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan – menjadi landasan utama kepemimpinan Presiden Prabowo. Trisakti, diilhami oleh pengalaman kolonialisme, bertujuan untuk membangkitkan kembali kejayaan Nusantara dan mengatasi ketergantungan ekonomi serta kemunduran budaya.
Presiden Prabowo berkomitmen menjalankan amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 untuk mensejahterakan rakyat. Program ketahanan pangan akan dijalankan melalui Koperasi Desa Merah Putih, di bawah naungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dengan dukungan aktif Kementerian Koperasi dan UKM serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di bawah kepemimpinan Bambang Haryadi.
Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo terus meningkat. Presiden fokus pada implementasi UUD 1945 dan Pancasila, bertekad memperbaiki kerusakan yang terjadi pasca reformasi 1998. Upaya mengembalikan martabat MPR, sebagaimana diakui oleh Prof. Amien Rais, Ketua MPR RI periode 1999-2004, yang mengakui kesalahan dalam perubahan yang telah melemahkan lembaga tersebut, menjadi prioritas.
Dukungan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo juga datang dari tokoh senior pejuang konstitusi, Fahri Lubis yang tengah mempersiapkan diskusi publik nasional menyusul kesuksesan diskusi serupa di Bandung, menyatakan keyakinan bahwa dengan komitmen yang kuat pada konstitusi dan Pancasila, Indonesia akan menjadi negeri Baldhatun Thayibatun Warabbun Ghofur.
Laporan: Jalal dan TIM
