Jakarta, 2 Mei 2025 – Monumen Nasional (Monas) bergemuruh! Lebih dari 200.000 buruh dari seluruh Indonesia tumpah ruah dalam Peringatan Hari Buruh Internasional 2025, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Suasana penuh semangat solidaritas dan harapan mewarnai perhelatan akbar ini.
Dalam pidato yang menggetarkan hati, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk mensejahterakan buruh, pilar utama perekonomian nasional. “Saya punya teori ekonomi sederhana: jika masyarakat berpenghasilan rendah sejahtera, daya beli meningkat, ekonomi pun bergairah!” tegas Presiden di hadapan lautan massa.
Bukti nyata komitmen tersebut? Pemerintah telah menggelontorkan dana lebih dari Rp500 triliun untuk program kesehatan, pendidikan, subsidi listrik, dan bantuan langsung tunai! “Ini bukti nyata, tak ada rakyat yang kami biarkan menderita!” seru Presiden.
Lebih jauh, Presiden Prabowo berjanji mewujudkan pendidikan gratis dan memastikan tak ada anak Indonesia yang kelaparan. Mengutip amanat konstitusi, Presiden menekankan pengelolaan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Langkah revolusioner lainnya? Presiden mengajak serikat buruh mengusulkan nama pahlawan nasional dari kalangan pekerja, mencontohkan Marsinah sebagai sosok inspiratif.
Respon positif membanjiri acara ini. Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional, Shoya Yoshida, menyebut kehadiran Presiden sebagai bukti nyata komitmen pemerintah. Tokoh buruh nasional seperti Ely Rosita (KSBSI) dan Jumhur Hidayat (KSPSI) pun memberikan apresiasi tinggi atas keberpihakan Presiden Prabowo. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, bahkan menyampaikan enam isu krusial dunia kerja, sembari menyatakan dukungan penuh terhadap Presiden yang dianggap berpihak pada rakyat kecil.
Peringatan Hari Buruh 2025 menjadi tonggak sejarah baru: kerjasama harmonis antara pemerintah dan buruh, menandai harapan baru bagi masa depan dunia kerja Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
(Tim Redaksi Grup GDR MULTIMEDIA)
