
Foto Khusus: MS Andreas
Jakarta, 20 April 2025 – Gelombang keprihatinan atas kondisi bangsa tengah melanda Indonesia. MS Andreas, penggagas Sumpah Pancasila, menyatakan kegelisahannya atas berbagai upaya penyelesaian masalah nasional yang dinilai belum membuahkan hasil signifikan. Demo, diskusi, dan berbagai pendekatan lain, menurutnya, belum mampu menjawab kompleksitas tantangan yang dihadapi. Beliau menegaskan, satu-satunya jalan keluar adalah implementasi nyata Sumpah Pancasila. Pernyataan tegas ini disampaikan di tengah maraknya berbagai isu sosial dan politik yang tengah mewarnai percaturan nasional.
Di lain sisi, suasana kebersamaan dan silaturahmi terasa hangat dalam acara HBH 1446 H yang diselenggarakan oleh Forum Parlement Rakyat Independen Indonesia (FPRI). Acara yang berlangsung di Cafe Pelangi, Jalan Lebak Bulus 1 No. 1F, Jakarta Selatan, Minggu, 20 April 2025, pukul 14.30 – 17.30 WIB, merupakan pertemuan kebangsaan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat terkemuka. Diawali dengan doa oleh Al-Ustadz Irfan, acara ini menciptakan suasana keakraban dan pertukaran gagasan yang konstruktif. Kehadiran para tokoh masyarakat semakin memperkaya nuansa kebersamaan dan menunjukkan komitmen untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.
Kontras antara pernyataan tegas MS Andreas dan suasana harmonis dalam acara FPRI menunjukkan dua sisi mata uang yang sama-sama relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Di satu sisi, terdapat kegelisahan mendalam atas kebuntuan berbagai upaya penyelesaian masalah. Di sisi lain, terdapat semangat kebersamaan dan upaya untuk mencari solusi melalui dialog dan silaturahmi. Pertanyaan besarnya adalah: apakah Sumpah Pancasila benar-benar menjadi jalan keluar yang efektif, atau apakah dibutuhkan strategi komprehensif yang lebih luas dan melibatkan seluruh elemen bangsa? Perdebatan dan refleksi kritis terhadap kedua hal tersebut sangatlah penting untuk menentukan arah masa depan Indonesia.
Laporan: Jalal
