
Foto Istimewa: Ahmad Riza Patria Wamendes PDTT
Jakarta, 24 Maret 2025 – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), A. Riza Patria, menyampaikan tantangan besar terkait masih tingginya angka desa tertinggal di Indonesia dalam acara buka puasa bersama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di kantornya hari ini. Beliau mengungkapkan bahwa jumlah desa tertinggal saat ini melebihi 3.000.
Pernyataan ini menjadi sorotan penting mengingat komitmen pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok negeri. Keberadaan ribuan desa tertinggal ini menunjukkan kesenjangan pembangunan yang masih signifikan dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendes Riza Patria tidak hanya menyampaikan data, tetapi juga menekankan urgensi percepatan pembangunan desa. Beliau mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, antara lain akses infrastruktur yang terbatas, minimnya sumber daya manusia (SDM) terampil, dan keterbatasan akses terhadap teknologi informasi.
Lebih lanjut, Wamendes Riza Patria menjelaskan strategi pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini. Strategi tersebut meliputi peningkatan aksesibilitas infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih; pengembangan SDM melalui pelatihan dan pendidikan vokasi; serta peningkatan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memperluas peluang ekonomi.
Pemerintah juga tengah fokus pada pemberdayaan masyarakat desa melalui program-program yang mendorong kemandirian ekonomi. Hal ini mencakup pengembangan sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga internasional, juga dianggap krusial dalam upaya percepatan pembangunan desa tertinggal.
Acara buka puasa bersama KAHMI ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong kolaborasi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pembangunan desa. Wamendes Riza Patria berharap agar seluruh pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, khususnya di daerah-daerah tertinggal. Keberhasilan pembangunan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa.
Laporan: Jalal
